Rumah Karya Indonesia kembali menggelar Lake Toba Traditional Music Festival, dan tahun ini menjadi tahun ke-empat pelaksanaanya. Seperti yang diketahui, Lake Toba Traditional Music Festival merupakan festival yang melibatkan seniman dari empat puak di kawasan Danau Toba dalam menciptakan karya-karya yang melibatkan masyarakat dan mengangkat pengetahuan Geopark mengenai Danau Toba.
Lake Toba Traditional Music Festival 4.0 tahun ini akan dilaksanakan dengan dua jenis kegiatan, yaitu Roadshow dan Big Festival, dan Kabupaten Pakpak Bharat menjadi titik awal Roadshow ini yang akan dilaksanakan pada tanggal 3 – 4 Mei 2024 di Lapangan Napasengkut, Kota Salak. Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan komunitas Aur Simsim di Pakpak Bharat.
Roadshow Lake Toba Traditional Music Festival 4.0 Pakpak Bharat yang bertajuk “Sora Merginoling” bertujuan untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui seni musik, khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat. Acara ini juga akan melibatkan seniman-seniman lintas generasi mulai dari anak-anak muda hingga para maestro. Hal itu disampaikan Direktur Festival Ojax Manalu.
Adapun kegiatan selama festival antara lain, lomba pelajar, workshop musik tradisi Pakpak, pertunjukan kolosal 50 Lobat dan 50 Kalondang, pertunjukan kolaborasi “Dembas Terang Bulan”, dan kolaborasi Maestro. Kegiatan ini juga diisi beberapa sanggar dan grup musik seperti, Sanggar Ninanola, Sanggar Simpaling, Sanggar Dembas, Sanggar SMA N 1 Salak, Orchidaceae Dance, Komunal Primitif Percussion, dan grup musik lainnya. Selama festival berlangsung juga akan disajikan produk-produk UMKM lokal Pakpak Bharat. Sebelumnya, anak-anak sekolah di Kabupaten Pakpak Bharat juga mengikuti pelatihan musik tradisi seperti Kalondang, Lobat, dan Dembas Terang Bulan.
Sintong Pasaribu sebagai salah satu komposer dalam kegiatan ini mengatakan, “Sora Merginoling dilaksanakan untuk memperkuat pendidikan dan kebudayaan melalui musik. Kami percaya bahwa suara yang bergema dari generasi muda adalah kunci untuk melestarikan warisan budaya kita. Dengan melibatkan anak-anak pelajar, anak muda, dan orang tua, kami ingin menciptakan ruang yang inklusif dan inspiratif di mana setiap suara memiliki arti dan makna. Melalui kolaborasi dan dedikasi, kami berharap acara ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan musik tradisional, tetapi juga untuk memupuk semangat kebersamaan dan pembelajaran yang berkelanjutan.”
Obet Hendra Berutu mewakili Komunitas Aur Simsim juga menambahkan harapannya kegiatan ini dapat melibatkan masyarakat secara lebih luas dan menggali potensi-potensi kebudayaan yang ada di kawasan Danau Toba, khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Kami mengundang seluruh masyarakat dan pecinta budaya tradisional khususnya di Kabupaten Pakpak Bharat untuk hadir dan mengapresiasi para seniman-seniman dalam Roadshow Lake Toba Traditional Music Festival 4.0 Kabupaten Pakpak Bharat,” tandas Ojax Manalu