Medan, [26 Oktober 2024] – Jong Batak’s Arts Festival #11, perhelatan seni budaya Sumatera Utara yang diinisiasi Rumah Karya Indonesia, resmi dibuka pada hari ini. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini dibuka dengan pertunjukan teater yang memukau berjudul “Marcarito Sampuraga”, sebuah kisah klasik tentang seorang anak durhaka yang sarat akan pesan moral.
Pertunjukan teater yang disajikan dalam dua sesi, pukul 15.00 WIB dan 19.30 WIB, berhasil memikat perhatian penonton, terutama generasi muda. Alur cerita yang menarik, dipadukan dengan akting yang memukau, berhasil membawa penonton larut dalam kisah Sampuraga.
Selain pertunjukan teater, festival ini juga dimeriahkan oleh dua karya tari yang memukau. Karya tari berjudul “Inoeng Ngoen Pukat” oleh ISBI Aceh dan karya tari “Na Mauas Male” oleh Sanggar Seni Jolo New Samosir berhasil memukau penonton dengan gerakan yang indah dan penuh makna.

Jong Batak’s Arts Festival #11 kali ini menyajikan pertunjukan-pertunjukan yang konseptual dengan tujuan untuk mengapresiasi karya seni yang memiliki nilai artistik yang tinggi. Rumah Karya Indonesia berharap, melalui festival ini, generasi muda dapat lebih menghargai dan mencintai seni dan budaya.
“Kami ingin menjadikan Jong Batak’s Arts Festival sebagai wadah bagi seniman untuk berkreasi dan bagi masyarakat untuk mengapresiasi karya seni. Melalui festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa seni dan budaya memiliki peran penting dalam kehidupan kita,” ujar Audrin Manurung selaku Direktur Festival.
Menjadi Endemisme di Sumatera Utara
Jong Batak’s Arts Festival #11 tidak hanya menjadi ajang pertunjukan karya seni, tetapi juga menjadi ruang interaksi bagi seniman dan masyarakat. Melalui festival ini, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih erat antara seniman dan apresiatornya.
“Kami ingin menjadikan Jong Batak’s Arts Festival sebagai sebuah endemisme di Sumatera Utara. Kami berharap festival ini memiliki kekhasan yang membedakan, menjadi cerminan dari sejarah, lingkungan, dan nilai-nilai budaya yang dianut oleh Masyarakat. Dengan melestarikannya, kita menjaga keberagaman budaya dan memperkaya identitas bangsa.,” tambah Ojax Manalu selaku Ketua Rumah Karya Indonesia.
