Berhenti Sebelum Kenyang, Makan Sebelum Lapar

Penulis : Ibnu Avena

Idiom yang menjadi judul tulisan ini menggugah kesadaran dan menggedor ruang kepala untuk mampu bersikap seimbang, terutama pada soalan makan dan makanan tanpa perlu menyisakan serta terbuang percuma.

‎Proses evolusi manusia mensyaratkan pangan menjadi kebutuhan primer yang sejalan dengan laju waktu peradaban.

‎Proses kerja Rumah Karya Indonesia lewat program Jong Batak’s Arts Festival tahun 2025 mengetengahkan pangan menjadi kata kunci yang mengikat pada tiap sendi kehidupan; biologis–natural, kultural, gastronomi, dinamika hingga pertunjukan seni. Memang tak mudah mengeluarkan semua ide dan aspirasi tentang pangan dalam satu waktu, akan ada perbedaan yang menjadi keniscayaan.

‎Pertemuan demi pertemuan yang dibesut oleh Teras RKI adalah usaha menajamkan perhatian dan meluaskan pemikiran tentang konektivitas pangan dalam kehidupan manusia secara menyeluruh. Walau RKI lewat Jong Batak’s Arts Festival tahun 2025 memainkan peran apik lewat penggabungan pangan dengan unsur lainnya sebagai bagian dialetika menjaga pengetahuan terhadap pangan lokal; sumber, komoditas, proses dan pergolakan.

‎Dua hal yang menjadi suluh penerang pada pertemuan demi pertemuan ini berupa keterbukaan dan keseimbangan peran dalam mengetengahkan ide tentang pangan yang dekat pada generasi muda dan tak lepas dari pandangan kaum konservatif. Perlu suatu hal yang memiliki makna ke-baru-an terhadap pangan untuk dapat dicari, diteruskan dan dihidangkan secara menarik, empirik dan bernas.

adminrki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JENIS
PENDAFTARAN