Penulis : Ibnu Avena
Pengetahuan pangan hari ini, utamanya pertanian, hasil dan olahan dari wilayah Toba menjadi sebentuk strategi kehidupan masa kini. Manguji Nababan, narasumber menyampaikan isu tentang pengetahuan pangan masyarakat Toba sebagai pengetahuan yang bertahan dan mengalami perubahan, penyesuaian hari ini.
Pengetahuan pangan hari ini, utamanya pertanian, hasil dan olahan dari wilayah Toba menjadi sebentuk strategi kehidupan masa kini. Manguji Nababan, narasumber menyampaikan isu tentang pengetahuan pangan masyarakat Toba sebagai pengetahuan yang bertahan dan mengalami perubahan, penyesuaian hari ini.
Pengetahuan pangan masyarakat Toba meliputi teknik, bibit, metode penyemaian, jenis dan fungsi. Ungkapan “yang jauh dicari, yang dekat ditinggal” adalah dilema hari ini terhadap pengetahuan pangan lokal, kecenderungan masyarakat konsumtif dan paralel dengan kapitalisasi pangan menjadi aspek utama perubahan terhadap pengetahuan pangan. Perekaman kebudayaan secara aktif terus-menerus tersimpan pada pengetahuan lokal pangan yang dinamis dan kompleks.
Situasi hari ini, pengetahuan pangan lokal mengalami perubahan yang signifikan, proses yang terjadi mengarah pada situasi tak menentu terhadap keberadaan pangan lokal hari ini.
Pengetahuan pangan lokal utamanya Toba hari ini berada pada garis penentuan sebagaimana dikemukakan oleh Manguji Nababan, umumnya pengetahuan pangan Toba secara tertulis (rangsa) dan pengalaman tidak diteruskan secara maksimal, keterbatasan akses dan penerus pengetahuan (genuine knowledge) oleh masyarakat Toba secara luas harus menghadapi perubahan arus zaman.
Pangan hari ini tidak hanya perilaku konsumsi dan pengejawantahan pengetahuan terhadap ekologi melainkan juga sebagai strategi pendayagunaan ekologi dalam kehidupan dan mempertahankan identitas.
Arkais pangan adalah catatan pengetahuan pangan yang harus dijaga dan dilestarikan, secara kebudayaan pewarisan adalah hal penting merekam perjalanan waktu lewat materi pangan.
**