Medan, 23 Oktober 2025 – Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) #12 kembali menghidupkan energi kolektif pada hari keempat penyelenggaraan, Kamis (23/10), dengan rangkaian acara yang merayakan lintas medium antara teater, kuliner, film, dan musik eksperimental. Di bawah tema“Matarasa”, festival ini menghadirkan pengalaman yang menggabungkan rasa, narasi, dan bunyi dari tubuh-tubuh yang hidup di ruang kultural Sumatera Utara.
Pentas hari ini dibuka oleh Medan Teater, yang menafsirkan kehidupan urban dan akar tradisi dalam tubuh pertunjukan yang intens dan reflektif. Pertunjukan ini menjadi pengingat akan kekuatan teater sebagai ruang tafsir sosial dan spiritual di tengah arus modernitas.
Sesi Ngobrol Buku sore harinya mengajak penonton menyelami kisah dan cita rasa lewat novel “Aruna dan Lidahnya”. Diskusi ini tidak hanya membahas perjalanan rasa dalam sastra, tetapi juga membuka percakapan tentang bagaimana makanan menjadi identitas dan memori kolektif masyarakat.
Dari teks menuju dapur, festival kemudian menampilkan sesi Etnokuliner Arsik bersama Dapur Tabo Daina. Penonton diajak menikmati proses memasak ikan mas arsik — simbol penting dalam tradisi Batak — sambil mengenal filosofi rempah, air, dan api dalam kuliner Tano Batak. Acara ini berpadu dengan pemutaran film riset pangan, yang menyoroti perjalanan bahan-bahan lokal dan relasinya dengan ekologi dan komunitas.
Sebagai penutup malam, Komunal Primitif Percussion mengguncang panggung dengan komposisi bunyi yang lahir dari eksperimen alat perkusi tradisional dan material sehari-hari. Mereka menghadirkan ritme tubuh dan tanah yang berpadu dalam intensitas komunal.
“Melalui hari ini, kita tidak hanya menikmati pertunjukan, tapi ikut merasakan bagaimana seni berakar dari pengalaman sehari-hari – dari dapur, dari buku, dari tanah, dari tubuh,” ujar Tio Engelia dari salah satu pengunjung.
Audrin Manurung selaku direktur menambahkan, “Festival ini ingin menegaskan bahwa rasa adalah bagian dari cara kita berpikir dan hidup. Seni bukan sekadar tontonan, tapi juga cara untuk memahami diri dan sesama.”
Rangkaian kegiatan JBAF #12 masih akan berlangsung hingga 28 Oktober 2025 di ruang kolektif Matarasa dan berbagai titik komunitas di Medan. Seluruh kegiatan terbuka untuk publik sebagai perayaan seni, pengetahuan, dan keberagaman rasa.