Jong Batak’s Arts Festival #12: Menyuarakan Pangan, Merayakan Budaya

Medan, 18 Oktober 2025Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) #12 kembali hadir sebagai ruang ekspresi dan refleksi budaya dari Sumatera Utara, mengusung tema “Pangan Lokal; Ronggurnesia – Suara dari Akar Budaya yang Menggema ke Masa Depan.” Tahun ini, festival menyoroti hubungan antara pangan, seni, dan identitas, menghadirkan lintas medium dari musik, performans, hingga visual yang menyentuh isu keberlanjutan dan kearifan lokal.

Sebagai bagian dari rangkaian utama, Tongam Sirait akan tampil dengan eksplorasi musikal yang kuat dan reflektif, membingkai pengalaman batin dan sosial melalui komposisi yang berakar dari tanah Sumatera. Karya Tongam tidak hanya menghadirkan musik sebagai hiburan, tetapi sebagai pernyataan budaya yang menegaskan pentingnya keberlanjutan dan akar tradisi.

Dari ranah performance art, Mukhlis Hasbullah menghadirkan pertunjukan yang merespons tubuh, tanah, dan bahan pangan sebagai ruang perenungan. Karya performance-nya menyingkap keterhubungan manusia dengan alam, menghadirkan pengalaman yang intens dan kontemplatif di tengah isu krisis lingkungan dan budaya konsumsi.

Sementara itu, Mara Swara menyajikan perjalanan bunyi dan getar lokal yang berpadu dengan narasi visual tentang pangan, menghadirkan atmosfer yang imersif antara ritual dan eksperimentasi suara.

Dalam dimensi visual, pameran bertajuk “Visual Pangan” menampilkan karya-karya perupa muda dan kolektif lokal yang menafsirkan ulang pangan sebagai simbol keberlanjutan, memori, dan perlawanan terhadap homogenisasi budaya. Pameran ini menjadi ruang dialog antara tradisi dan teknologi, antara dapur dan galeri, antara tubuh dan bumi.

Lebih dari sekadar festival seni, JBAF #12 adalah ajakan untuk mendengar kembali suara dari akar – dari sawah, dari dapur, dari para penganyam tradisi. Melalui berbagai ekspresi seni, festival ini menegaskan bahwa masa depan pangan lokal adalah masa depan budaya itu sendiri.

“Kami melihat pangan bukan hanya objek seni, tapi ekosistem pengetahuan. Setiap seniman yang tampil di JBAF #12 berusaha menafsir ulang pangan sebagai ruang perjumpaan antara tradisi dan masa depan” ujar Ojax Manalu selaku kurator.Jong Batak’s Arts Festival #12 berlangsung pada 18–28 Oktober 2025 di ruang budaya Kota Medan (Taman Budaya Kota Medan). Festival ini digelar oleh komunitas, seniman, dan pegiat budaya lintas disiplin yang berkomitmen menjaga keberlanjutan warisan dan menghidupkan kembali narasi lokal melalui bahasa seni yang kontemporer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JENIS
PENDAFTARAN