About

Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) merupakan sebuah gagasan dari Rumah Karya Indonesia (RKI) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014. JBAF didasari atas keprihatinan terhadap kondisi kebudayaan Sumatera Utara (Sumut) masa kini secara terkhusus bagi generasi muda dan kegiatan ini dianggap perlu untuk menghadirkan kembali spirit baru dengan belajar dari sejarah yakni spirit Jong Batak tempo dulu. JBAF pada dasarnya merupakan sebuah pagelaran budaya yang menyuguhkan pertunjukan elemen-elemen seni yang dirangkai dalam bentuk seni pertunjukan, yang dilaksanakan sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

About

Jong Batak’s Arts Festival (JBAF) merupakan sebuah gagasan dari Rumah Karya Indonesia (RKI) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2014. JBAF didasari atas keprihatinan terhadap kondisi kebudayaan Sumatera Utara (Sumut) masa kini secara terkhusus bagi generasi muda dan kegiatan ini dianggap perlu untuk menghadirkan kembali spirit baru dengan belajar dari sejarah yakni spirit Jong Batak tempo dulu. JBAF pada dasarnya merupakan sebuah pagelaran budaya yang menyuguhkan pertunjukan elemen-elemen seni yang dirangkai dalam bentuk seni pertunjukan, yang dilaksanakan sekaligus untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda.

Jong Batak’s Arts Festival berangkat dari semangat Jong Batak/Jong Bataks Bond yang merupakan perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah Batak (Tapanuli), yang bertujuan untuk mempererat persatuan dan persaudaraan di antara para pemuda yang berasal dari daerah Tapanuli serta turut serta memajukan kebudayaan daerah. Dari semangat identitas yang sama inilah Sanusi Pane, Amir Syarifuddin Harahap dan sahabat-sahabatnya etnis Batak yang lain mengikrarkan diri menjadi “Jong Bataks” pada tahun 1926, dan dari semangat Nasionalisme itu pula Jong Bataks ikut dalam mendeklarasikan SUMPAH PEMUDA. Identitas dan Nasionalisme, satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dimana sekarang bisa kita melihat bagaimana sebagai anak muda cenderung lebih mencari perbedaan dan mengkonsumsi kebudayaan-kebudayaan asing terlebih pada konteks keseniannya. Atas dasar keprihatinan ini, kami merasa perlu sebuah kegiatan yang bisa mempersatukan semangat Sumpah Pemuda dan anak-anak muda dapat mempelajari atau pun mempertunjukkan idiom etnisitas mereka pada Jong Batak’s Arts Festival.

Dalam pelaksanaanya, JBAF banyak melibatkan masyarakat, baik berperan dalam festival sebagai penyelenggara, terlibat sebagai pengisi acara maupun sebagai penonton. Setiap tahunnya, JBAF melibatkan para seniman-seniman hingga ratusan orang. Pada tahun 2018 melibatkan seniman hingga 680 orang dan mendatangkan pengunjung hingga 9400 orang. JBAF juga memberikan ruang dan kesempatan untuk seniman-seniman muda yang ingin mempertunjukkan karya-karya mereka, selama karya mereka mengangkat idiom-idiom tradisi. Seniman-seniman yang terlibat dalam JBAF juga telah banyak mengisi ruang-ruang kesenian di tingkat lokal, regional, dan nasional. Harapannya dari JBAF seniman-seniman muda semakin termotivasi dalam proses penggarapan dan penguatan karya seni tradisi.

Tahun 2025 menjadi tahun ke 12 Jong Bataks Arts Festival dimana tahun ini festival mengangkat tema sentral “Pangan Nusantara”. Tema ini dipilih sebagai bentuk kepedulian terhadap isu pangan yang semakin relevan di era globalisasi. Pangan bukan sekadar komoditas, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari kebutuhan masyarakat, kebudayaan, dan tradisi.

Di Nusantara, pangan memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar sumber nutrisi, Pangan adalah identitas, tradisi, dan warisan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap daerah memiliki kekayaan pangan lokal yang unik, mencerminkan kearifan lokal dan adaptasi masyarakat terhadap lingkungan.

Praktik pertanian tradisional, ritual adat terkait panen, dan hidangan khas daerah adalah contoh nyata keterkaitan erat antara pangan, masyarakat, dan kebudayaan. Melalui Jong Batak’s Arts Festival, kami ingin mengajak masyarakat untuk kembali menghargai kekayaan pangan Nusantara, melestarikan tradisi, dan mencari solusi inovatif untuk tantangan pangan masa depan.

Program

JENIS
PENDAFTARAN